Senin, 14 Mei 2012


SOSIALISASI PENGOLAHAN SAMPAH RT 07 CISITU LAMA
Jumat, 20 April 2012 Pukul 18.30 s.d 21.15 WIB

Peserta : 
1.        Bapak Ali (Moderator)
2.        Bapak Wawan (Ketua RT 07)
3.        Bapak Sukiman
4.        Bapak Oyo
5.        Bapak Edi
6.        Bapak Yaya
7.        Bapak Hidayat
8.        Bapak RW
9.        Bapak Mantan RW
10.     Bapak RT 06
11.     Ibu Mun
12.     Ibu Lia
13.     Ibu Odah
14.     Agus Badra DKK
15.     Tim CARCIS 

Pemaparan :
1.    Pembukaan oleh Moderator

2.    Sambutan Ketua RT
RT 07 belum berani bergerak lebih jauh karena belum mendapatkan solusi yang sesuai 

3.    Sambutan Perwakilan RW
Sudah ada usaha untuk menangani sampah karena cukup banyak yang complain (sebut saja Ibu Mun, yang tinggal di daerah pembuangan sampah)
Harapan : Langkah ini (read: pengolahan sampah) bisa menjadi nyata”
  1. Penjelasan dari Darmadi mengenai Gambaran Pengolahan Sampah
5.    Presentasi dari Mirna mengenai 3R

6.    Presentasi dari Soli mengenai pembuatan Kompos

7.    DISKUSI
Agus Badra         :     Tertarik dengan kompos yang dikaitkan dengan MCK, bagaimana mekanismenya?

Mirna                 :     Kompos lebih mudah menyerap air, sehingga mengurangi bau

Pak Wawan          :     Media kompos apakah bisa menggunakan tong? Bagaimana strukturnya?

Darmadi               :     Pada dasarnya, pembuatan kompos dapat dibuat secara mandiri maupun kolektif. Untuk pembuatan kompos secara mandiri  dapat dibuat dengan media tong dengan ditambahkan pipa paralon sebagai saluran udara.

Bapak Sukiman      :     Sampah masih menjadi permasalahan, namun yang jadi masalah besar di Cisitu Lama adalah sampah yang menumpuk merupakan sampah yang tidak bisa di apa-apakan lagi.

Pak Wawan          :     Semoga ini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk keberlanjutan pengelolaan sampah. Ini pun dapat dijadikan sebagai motivasi untuk generasi muda untuk meneruskan pengelolaan sampah. Diharapkan, pengelolaan sampah ini nantinya dapat membuat Pak Oyo memperoleh penghasilan yang tetap

Bapak Sukiman     :     Sampah yang sudah ada bisa dijadikan pupuk atau tidak?

Darmadi               :     Sampah plastik tidak dapat digunakan sebagai pupuk, yang sudah dibakar (plastic) dapat dijadikan batu bata.

Bapak Edi             :     Pembuatan kompos sudah sempat terlaksana, namun tidak dilanjutkan. Saran: pembuatan kompos jangan dulu dilakukan di masing-masing rumah, namun dilakukan secara masal. Masih perlu penyadaran masyarakat mengenai hal ini. Secara pribadi saya setuju dengan program ini karena dapat membuat RT 07 menuju lebih baik.

Pak Wawan          :     Akan dibuat pengomposan di daerah sekitar rumah pak Oyo (Read: tempat pembuangan sampah selama ini), namun perlu ada partisipasi warga. Selanjutnya aka nada pengolektifan dalam pengangkutan sampah, 1 minggu 3 x (opsi). Hal tersebut akan berakibat, akan adanya retribusi sampah. Saya mengadopsi sistem yang berada di Cimbuleuit, walaupun di sana masih belum ada sistem pengolahan sampah (read: pemisahan). Oleh karena itu, nantinya, akan diadakan pembagian tong sampah.

                                  Tim sudah disiapkan, walaupun masih ‘tulis tembong’. Saya meminta bantuan kepada pihak CARCIS (^.^) untuk melatih ibu-ibu PKK dalam membuat kerajinan, dibantu oleh Pak Edi.

Pak RT 06           :     Pembakaran sampah sekarang (sebut saja pohon) dapat dijadikan apa?

Darmadi               :     loc cit

Pak Wawan          :     Program pembuatan bata mungkin dapat diterapkan karena kebutuhan akan bata di RT 07 sendiri sangat meningkat. Akan dibuat tim retribusi sampah.

Ibu Lia                 :     Sistem retribusi dulu sudah sempat dilaksanakan, walaupun masih orang-perorangan oleh saya. Namun karena saya  memiliki kesibukan lain, sistem tersebut tidak dapat berjalan secara ‘kontinu’. Saat itu juga terjadi miskomunikasi antara bu Lia dengan warga mengenai pembayaran retribusi.

Pak Edi               :     Saya bisa bantu dalam pembuatan kerajinan.

Mantan RW         :     Dalam hal pengelolaan retribusi sampah, perlu juga diperhatikan:
a.            Jarak antara rumah dengan penampungan sampah
b.            Perhitungan biaya retribusi dilakukan berdasarkan jumlah jiwa di setiap rumah.
c.            Sosialisasi perihal retribusi kepada warga, baik melalui selebaran ataupun penyampaian melalui lisan oleh ibu-ibu yang hadir pada pertemuan malam ini.
d.            Ada petugas khusus, agar tertib administrasi perlu dibuat kartu iuran(anggota)
e.            Perlu adanya laporan ke masyarakat sebagai pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diberikan.
f.             Kresek (saja dulu) sebagai media pemilahan sampah
g.            Modal yang berasal dari biaya pendaftaran
h.            Penarikan bisa 1 minggu  1x ataupun 1 minggu 3x.
i.             Mahasiswa dapat dilibatkan dalam kegiatan ini.

Pak Wawan       :     Selain itu, sarana pengangkutan pun harus dipersiapkan. Di RT 07 ada 2 trolley, namun terkendala dengan sarana jalan yang tidak memadai (read: sempit dan miring). Perlu dibuat trolley kecil.

Kepanitiaan:
1.    Tim Kolektif sampah       : Pak (Oyo, Yaya, Hidayat, Nandang), akan dilakukan  pembagian wilayah. Libatkan pemuda!
2.    Administrasi                   : Pak Ali, Pak Hendra, Ibu Lia
3.    Tim Kompos                   : Tim Kolektif sampah (double job)
4.    Bank Sampah                 : Kang Gareng
5.    Recycle                          : Pak Edi, Ibu-ibu PKK

 Akan diberikan kesempatan untuk RT lain untuk mengikuti kegiatan ini. Apabila sebelumnya sudah dilakukan retribusi, maka biaya retribusi nantinya tidak boleh lebih kecil daripada biaya retribusi sebelumnya.

Darmadi         :     Selain konsen ke masalah sampah, aka nada juga Bidang Pendidikan yang akan diangkat sebagai media pembelajaran baik akademis maupun moral (ex: pemilahan sampah sejak dini)

Pak RW           :     Pendapatan di RW perbulannya 500ribu per bulan yang dibagi untuk 10 program.

Masih banyak mahasiswa yang Cuma numpang tidur di Cisitu Lama

Forum dilanjutkan dengan pembahasan KERJA BAKTI yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 22 April 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar